News  

Roti buaya menjadi salah satu elemen penting dalam prosesi pernikahan adat Betawi

banner 120x600
banner 728x90

Detikfaktual.com-Makanan khas Betawi yang berbentuk buaya sering dibawa oleh pengantin laki-laki untuk diberikan kepada pengantin wanita. 

Kue ini merupakan salah satu hidangan
dalam tradisi pernikahan adat Betawi, yang melambangkan ketahanan dan keberanian 
dalam membina rumah tangga.
Roti yang memiliki bentuk seperti buaya dan menjadi bagian dari prosesi pernikahan adat Betawi. Kue ini memiliki makna simbolis yang dalam, mencerminkan harapan agar pasangan pengantin selalu kuat dan langgeng dalam menjalani kehidupan berumah tangga. 
Roti hantaran pernikahan Betawi memang memiliki sejarah yang menarik. Sebelumnya, simbol buaya dalam pernikahan adat Betawi tidak berbentuk roti, melainkan berupa pohon kelapa atau kayu yang dianyam sedemikian rupa hingga menyerupai bentuk buaya. 
Simbol buaya ini memiliki makna yang sangat dalam, yaitu sebagai lambang ketahanan, kesetiaan, dan keberanian dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Perkembangan roti buaya sendiri menjadi salah satu adaptasi yang lebih praktis dan mudah diterima, namun makna simbolisnya tetap dijaga. 

Roti buaya menjadi salah satu elemen penting dalam prosesi pernikahan adat Betawi, yang menunjukkan tradisi yang terus berkembang namun tetap mempertahankan nilai-nilai budaya betawi.

Roti buaya dibuat sepasang, yaitu buaya jantan dan betina. Buaya jantan biasanya dibuat lebih besar daripada buaya betina, yang melambangkan kesetiaan, kebersamaan, dan keseimbangan dalam hubungan pernikahan.
Buaya jantan yang lebih besar melambangkan peran suami sebagai pelindung, 
sementara buaya betina yang lebih kecil menggambarkan peran istri
yang mendampingi dan mendukung suaminya. 
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *