Detikfaktual.com-Pemagaran laut di Tanggerang, yang dilakukan oleh pihak tertentu, memang sempat menjadi perhatian masyarakat khususnya nelayan,
Sosok Kholid yang dikenal tegas dan sikapnya yang lantang dalam menyuarakan masalah yang dihadapi nelayan terkait pemagaran laut di Tanggerang, Kholid Mendapat julukan public speaking.
Bukan hanya apresiasi atas ketegasannya dirinyapun tak luput mendapat teror dari orang yang tidak dikenal.
“heh Kholid kamu itu bukan orang Tangerang kamu itu orang serang pontang, kenapa harus ngurusin dapur Tangerang,”kata Kholid dalam acara debat Indonesia lawyer club (ILC) beberapa hari lalu.
Kholid beranggapan bahwa si penelpon gelap penjajah persia orang-orang yang rangka berpikirnya cacat.
“wah kalau ini namanya saya sempat baca buku namanya logika penjajah karangan yamidi,ya midi itu orang tua yang dibanten dia sempat bikin buku logika penjajah,dalam salah satu buku logika itu percis apa yang dikatakan si penelpon tadi yang menelpon kesaya,ungkap Kholid.
“sebagai nelayan harusnya tidak boleh mempunyai pandangan Persia,sampai tingkatannya kita ga boleh nolongin tetangga yang sedang kelaparan atau tetangga yang sedang dijajah.
Pembangunan Laut menurut nelayan dan petani membawa dampak yang merugikan mereka,
Nelayan beranggapan mereka dikelola oleh orang-orang yang rangka berpikirnya cacat.
Lingkaran yang besar ko dipaksa masuk ke lingkaran yang kecil,kedaulatan negara harus dicaplok korporasi”saya gak mau dikelola seperti ini,lebih baik saya melawan dari pada saya sebagai nelayan dikelola oleh korporasi.
Kholidpun menegaskan dalam acara ILC apa bila nelayan dikelola oleh korporasi anak cucu tetap miskin,karena saya sebagai objek yang dikelola, korporasi yang mengelola,kalau ngomong Aguan dan Antoni segala macem kan itu korporasinya maksudnya,dan jika negara tidak berani melawan korporasi itu saya yang akan melawan,”tegas Kholid