Jakarta-Kisah Yuli Karyawan yang bekerja di salah satu gudang di Deli Serdang, Sumatra Utara ternyata memproduksi oli palsu.
Yaitu salah satu pekerjanya bernama Yuli, yang menangis hebat saat tempatnya bekerja digrebek aparat gabungan.
Ternyata selama ini la tak tahu jika menjadi staf administrasi dari gudang oli palsu.
Padahal, Yuli baru bekerja selama dua minggu karena mengalami kesulitan ekonomi.
Pagi itu, (19/2/24), Yuli masih duduk santai di meja administrasi yang tak jauh dari pintu besi gudang.Lokasinya di sudut kanan Kompleks Harmoni Warehouse No 8K.
Dia mengerjakan pencatatan jual beli sejumlah botol oli yang hendak didistribusikan.la ditemani dua pekerja di gudang dan seorang sopir truk yang hendak membawa botol kemasan oli keluar gudang.
Tak disangka, tiba-tiba sejumlah pria mendatangi gudangnya.Mereka adalah petugas dari Bais TNI, Kementerian Perdagangan, Pertamina, dan Kodam I Bukit Barisan.
Mendapati hal itu, ia hanya terpaku dan menuruti apa yang diminta petugas.Sejumlah petugas pun lekas mengecek beberapa hal.
Di dalam gudang itu, terdapat ribuan kotak kardus yang tersusun rapi.Setelah dicek, isi kardus itu adalah botol oli palsu.
Yuli mulai cemas mendengar hal itu. Meski begitu, ia belum terlalu yakin, sedangkan ketiga teman kerjanya diam-diam meninggalkan lokasi.
Petugas memeriksa setiap sudut ruangan gudang tersebut.Sampai akhirnya, petugas membawa Yuli naik ke lantai dua gudang.
Di situ, didapati ribuan botol oli kosong yang disimpan di dalam kantong besar.
Melihat hal itu, Yuli meneteskan air mata. la seperti tak menyangka, tempat kerjanya memperdagangkan barang ilegal.
Seketika, ia ketakutan karena berpikiran akan menghadapi proses hukum ke depan.
Yuli mulai mencurahkan isi hatinya. Baru dua minggu la bekerja untuk menggantikan admin, inisial E, yang sedang cuti karena baru saja melahirkan.
“Saya kan kerja sales WiFi, enggak terus-terusan ke kantor, maka saya terima kerja ini. Kalau sales kan gajinya sesuai target, di sini dijanjikan gaji Rp 1,8 juta per bulan,” ujar Yuli.
“Kemarin dia (E) bilang kerja di gudang oli, jualan biasa ke bengkel begitu, Pak. Enggak tahu kalau rupanya ini pemalsuan. Saya belum terima gaji,” katanya.
Selama bekerja, la mengaku dilarang naik ke lantai dua sehingga tak mengetahui ada penyimpanan botol oli kosong.(*)